PT Tridharma Kencana (TDK) meresmikan pabrik barunya yang dikhususkan untuk merakit smartphone Motorola. Sebelumnya, pemain di electronic manufacture service (EMS) ini telah
memiliki pabrik yang yang memproduksi smartphone Lenovo.
Peresmian ini dilakukan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan dihadiri oleh sejumlah petinggi dari TDK dan Lenovo Indonesia. Pabrik ponsel berbasis 4G LTE ini telah
mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 34 persen.
“Kami
terus mendorong agar smartphone bisa diproduksi di dalam negeri. Pasar
di Indonesia saja ada sekitar 60 juta. Untuk itu, kami berharap ada
insentif bahan bakunya dibebaskan dari pajak supaya bisa didorong
manufakturingnya,” kata Airlangga usai peresmian tersebut, Kamis
(8/6/2017).
Dalam Kesempatan tersebut Airlangga memberikan
apresiasi kepada TDK, karena dalam proses produksinya telah menggunakan
perangkat berteknologi tinggi serta menerapkan standar dan kualitas
kontrol yang ketat, di mana sistemnya secara online di bawah pengawasan
Motorola Mobility USA.
”Ini membuktikan bahwa Indonesia mampu
mengembangkan industri teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu,
Indonesia menjadi salah satu pilihan menarik dan tepat untuk
berinvestasi, karena merupakan pasar terbesar ketiga di Asia setelah
Tiongkok dan India,” tutur Menperin.
Hal senada disampaikan CEO
TDK Hendryk L. Karosekali, saat ini pelaku manufaktur dalam negeri sudah
membuktikan bisa membuat perangkat telekomunikasi dari para pemilik
brand ponsel global.
"Kemampuan produksi kami hingga 15 ribu unit
per hari ini merupakan sebuah prestasi yang bisa membanggakan industri
telematika di Indonesia," ungkapnya.
TDK memproduksi ponsel
hingga 400 ribu unit per bulan. Sementara, khusus ponsel Lenovo dan
Motorola, sanggup memproduksi hingga 250 ribu unit per bulan.
“Tidak
hanya ponsel 4G kelas menengah ke bawah yang bisa diproduksi, namun
kami juga sudah mencakup ponsel cerdas kelas premium,” ujar Hendryk.
Hendryk
mengharapkan, perlunya sinergi industri hulu dan hilir di ranah
telekomunikasi, serta regulasi yang tegas agar aktivitas pembuatan
ponsel di dalam negeri bisa berjalan lancar, sesuai dengan koridor yang
sudah ditetapkan.
“Dengan makin konsistennya aturan TKDN
manufaktur ini, otomatis mengerek perekonomian rakyat khususnya
masyarakat sekitar pabrik. Dan, tentunya industri smartphone makin
tumbuh dan berkembang,” terangnya. Sementara itu, Country Lead
Mobile Business Group, Lenovo Indonesia Adrie R. Suhadi mengakui peluang
untuk perusahaan electronic manufacturing services (EMS) di Indonesia
dalam memproduksi smartphone masih sangat terbuka.
“Hal ini tergantung dari kesiapan industri dan pendukung lainnya,” tegasnya.
Adrie
menambahkan, pihaknya melihat TDK terus melakukan transfer pengetahuan
dan teknologi. “Menurut kami, ini bentuk keseriusan TDK selaku
pabrikan EMS,” ujarnya. Ia mengungkapkan, perlunya dukungan dari
pemerintah dalam hal ini Kemenperin karena sangat menentukan untuk
meningkatkan produksi dalam negeri.
source image : liputan6.com
0 Komentar